Minggu, 22 Januari 2012

KOMPETENSI BERPIDATO


Kompetensi Dasar :
10.1 Berpidato/
berceramah/ber-khotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas

Indikator :
1. Mampu menyusun garis besar kerangka pidato/ceramah/khotbah
2. Mampu berpidato/berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas

RINGKASAN MATERI
Sistematika pidato terdiri dari
1. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan pengantar sebelum orator menyampaikan isi berita yang ingin disampaikan. Pendahuluan pidato biasanya terdiri dari
a. Salam
b. Sapaan terhadap orang yang hadir. Sapaan diawali dari orang yang berkedudukan tertinggi sampai pada pendengar yang umum.
c. Ucapan syukur. Ucapan syukur terkadang ditiadakan terutama pada pidato yang sifatnya umum.
2. Isi
Isi pidato mencakup hal-hal pokok seperti topik pidato. Topik pidato diusahakan sesuai dengan kegiatan yang tengah dilaksanakan. Pokok yang lain adalah permasalahan. Permasalahan yang akan diungkapkan sebisa mungkin yang terkini dan dihubungkan dengan kegiatan. Pokok pidato yang ketiga adalah solusi. Solusi akan mengungkapkan saran atau hal-hal yang bisa dijadikan alternative pemecahan masalah yang diungkapkan sebelumnya.
3. Penutup
Penutup berisi beberapa hal yaitu
a. Kesimpulan isi pidato yang telah disampaikan.
b. Permohonan maaf
c. Salam
Agar pidato yang akan disampaikan lebih sistematis, alangkah baiknya pidato disiapkan sebelumnya. Persiapan terdiri dari penentuan topic yang menarik, pendataan permasalahan yang sesuai, pembuatan kerangka pidato, pengembangan kerangka menjadi pidato yang utuh.

Metode berpidato
Ada beberapa cara seseorang melakukan pidato di depan orang banyak. Metode tersebut adalah
1 Metode menghapal. Metode ini dilaksanakan dengan cara menghapal keseluruhan isi pidato yang telah dibuat sebelumnya. Kelemahan metode ini adalah apabila di tengah perjalanan pidato orator lupa hapalan, pidato akan menjadi kacau.
2 Metode membaca naskah atau metode naskah yaitu orator membaca naskah pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan metode ini, pidato akan lebih lancar dan sesuai dengan rencana. Namun metode ini juga masih terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut adalah orator tidak dapat menyelipkan ide-ide baru di luar naskah yang telah dipersiapkan.
3 Metode serta merta atau impromptu yaitu pidato tanpa adanya persiapan sama sekali. Metode ini akan dirasa sulit oleh orang yang jarang berpidato. Ide-ide tidak muncul sehingga orator bingung apa yang harus diucapkan. Namun dapat juga kebalikannya, ide-ide datang silih berganti sehingga isi pidato tidak berhubungan satu sama lainnya.
4 Metode ekstemporan atau garis besar naskah. Pada metode ini orator hanya mempersiapkan garis besar isi pidato yang akan disampaiakan. Pengembangan isi akan dilakukan saat pelaksanaan pidato di podium.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berpidato
1. Berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
2. Jangan menampakkan ketakutan atau ketidaksiapan di depan umum.
3. Suara yang keras agar bisa terdengan dengan jelas oleh keseluruhan pendengar.
4. Gunakan intonasi yang bervariasi agar tidak membosankan.
5. Perhatikan waktu karena pidato yang terlalu lama kan menjenuhkan.
6. Jangan mengulang-ulang isi yang tidak diperlukan.
7. Usahakan hilangkan kata-kata penjeda untuk berpikir seperti “e….”
8. Jangan berbicara kasar dan atau menyangkut pornografi.
9. Gunakan bahasa tubuh yang luwes dan fleksibel.

Beberapa kesalahan bahasa saat penyampaian pidato
a. Penggunaan kata-kata yang terpengaruh bahasa asing atau pergaulan seperti nggak, kagak, haturkan, kita daripada bangsa Indonesia…., Nampak.
b. Penggunaan kata-kata yang tidak logis seperti terima kasih yang sebanyak-banyaknya, beribu-ribu terima kasih, mohon maaf yang sedalam-dalamnya, maaf yang sebesar-besarnya, dan lainnya yang sejenis.
c. Penggunaan katakata yang tumpang tindih seperti disebabkan karena, seperti misalnya, sangat….sekali, hanya….saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar